Framework React Native vs Flutter Lebih Bagus Mana?

Framework React Native vs Flutter Lebih Bagus Mana?

Saat ini ada sekitar 2,5 miliar pengguna smartphone di seluruh dunia, dan jumlah itu terus bertambah setiap hari.

Orang-orang menggunakan smartphone mereka untuk banyak hal mulai dari browsing, sosial media hingga melakukan transaksi bisnis. 

Banyak perusahaan sekarang menyadari pentingnya memiliki aplikasi mobile sebagai bagian keberlangsungan operasional maupun untuk kepentingan bisnis.

Untuk perusahaan yang memiliki anggaran besar, mungkin mudah bagi mereka untuk merekrut tim pengembangan untuk platform mobile iOS dan Android, tetapi tidak semua perusahaan mampu melakukan itu. 

Selain itu, mengelola beberapa basis kode untuk platform yang berbeda cukup rumit. 

Cross-platform menjadi solusi untuk permasalahan seperti ini, dimana hanya cukup mengelola atau mengembangkan aplikasi dengan satu basis kode dan dapat digunakan di platform yang berbeda.

Akhir-akhir ini banyak muncul framework yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile yang bisa lintas platform antara lain React Native dan Flutter.

React Native dan Flutter merupakan framework yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile untuk platform yang berbeda.

Mari kita bahas tentang dua framework yang populer ini.

Apa Itu React Native dan Flutter?

React Native adalah framework untuk mengembangkan aplikasi mobile lintas platform. React Native dikembangkan oleh Jordan Walke seorang software engineer di Facebook.

React Native memanfaatkan library Javascript yang populer yakni React.js dan Javascript untuk membangun aplikasi untuk platform Android dan iOS.

Flutter adalah framework untuk mengembangkan aplikasi mobile lintas platform yang dikembangkan oleh Google.

Flutter pertama kali diumumkan pada 2017 pada konferensi pengembang I / O Google.

Versi stabil Flutter kemudian dirilis pada Juli 2019. 

Framework Flutter tidak dibangun dengan Javascript, melainkan menggunakan bahasa pemrograman Dart yakni bahasa C yang berorientasi objek statis yang dikembangkan oleh Google juga.

Kedua framework ini memiliki kesamaan yakni sama-sama populer dan dapat digunakan untuk mengembangkan apllikasi mobile untuk lintas platform iOS dan Android.

Jika kita ingin membandingkan dua framework populer ini, maka ada beberapa hal yang menarik untuk dibandingkan secara head-to-head, yakni:

  1. Bahasa pemrograman
  2. Proses Instalasi
  3. Komponen UI
  4. Performa
  5. Komunitas

Mari kita bahas satu per satu dari beberapa poin diatas yang akan kita bandingkan antara React Native dan Flutter.

#1 Bahasa Pemrograman

Pengembangan aplikasi mobile di React Native dilakukan dengan bahasa pemrograman Javascript dan React.

Hal ini menjadi keuntungan besar bagi developer web karena mereka tidak perlu belajar bahasa baru jika ingin mulai menggunakan React Native.

Developer web tentu sudah familiar dengan bahasa pemrograman JavaScript maupun framework React, sehingga mereka tidak perlu banyak belajar untuk mulai menggunakan React Native.

Sedangkan framework Flutter menggunakan bahasa pemrograman Dart yang relatif baru dan tidak begitu populer. 

Dart dibuat oleh Google pada tahun 2011 dengan tujuan sebagai saingan JavaScript, namun Dart tidak pernah benar-benar menarik perhatian. 

Hal itu kemudian digunakan oleh Google untuk mengembangkan framework Flutter.

#2 Proses Instalasi

Menyiapkan lingkungan pengembangan untuk kedua platform itu tidak mudah dan membutuhkan beberapa langkah untuk menyelesaikannya.

Kerangka kerja React Native sendiri dapat diinstal dengan memanfaatkan pengelola paket npm dengan hanya satu baris kode untuk proses instalasi.

Tentu saja sebelumnya anda harus sudah memasang Node.js dan paket manager npm sebelum memulai instalasi React Native. 

Selain framework React Native, anda juga perlu menyiapkan Android SDK dan JDK untuk React Native.

Sedangkan untuk instalasi framework Flutter, anda perlu mengunjungi situs web untuk mengunduh file Flutter dalam bentuk zip, kemudian anda ekstrak ke lokasi yang diinginkan. 

Selanjutnya anda harus secara manual menambahkan folder ke variabel PATH.

Pada dasarnya proses penyiapan lingkungan pengembangan baik untuk React Native maupun Flutter membutuhkan beberapa langkah sampai selesai, akan tetapi jika anda mencoba menyiapkan keduanya akan terasa lebih mudah dan sederhana untuk menyiapkan React Native dengan Node.js dan npm yang sebelumnya diinstal.

#3 Komponen UI

React Native memiliki sejumlah besar komponen UI, lebih banyak daripada Flutter (mereka menyebutnya widget). 

Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa React Native sudah lebih dulu berkembang daripada Flutter.
Selain itu, React Native juga memiliki lebih banyak library UI pihak ketiga daripada Flutter.

React Native tergantung pada banyak library pihak ketiga yang dalam beberapa situasi bisa bermasalah karena kadang-kadang mengandung bug dan gangguan atau inkonsistensi UI dengan platform tertentu.

Flutter, di sisi lain, memiliki banyak widget yang sudah disiapkan secara langsung bersamaan dengan Flutter itu sendiri (built-in widget).

Hal ini akan membuat anda sebagai pengembang Flutter tidak akan terlalu bergantung pada library UI pihak ketiga.

#4 Performa

Meskipun belum ada banyak tes benchmark antara aplikasi yang dibuat dengan kedua jenis platform ini, aplikasi Flutter secara teoritis mengalahkan kinerja React Native karena cara kerja framework Flutter.

Flutter mengambil pendekatan yang sama sekali berbeda untuk membuat aplikasi.

Flutter tidak menggunakan komponen asli dari kedua platform, melainkan Flutter membuat widgetnya dan memanfaatkan GPU untuk menampilkannya di layar. 

Hal ini mengkompilasi semua kode Dart ke kode ARM asli yang kemudian dapat dijalankan langsung oleh CPU. 

Dengan demikian dapat membuat aplikasi yang dibangun dengan Flutter memiliki performa yang cukup cepat.

Sementara React Native menggunakan perantara Javascript untuk menafsirkan komponen UI yang akan dirender, yang kemudian memanggil API Objective-C atau Java API untuk membuat komponen iOS atau Android yang sesuai pada layar. 

Dengan cara kerja yang seperti itu tentu akan membuat kinerja aplikasi yang dibuat menggunakan React Native akan lebih lambat dibandingkan dengan Flutter.

#5 Komunitas

Hal yang tidak kalah penting jika kita membandingkan suatu framework ialah dukungan komunitasnya.

Dukungan komunitas untuk teknologi baru sangat penting untuk membantu pengembang yang baru belajar dan memberikan solusi terbaik untuk masalah yang mungkin mereka hadapi.

React Native telah ada selama hampir empat tahun sekarang dengan pengembang di seluruh dunia secara bertahap mengadopsinya. 

Perusahaan besar seperti Tesla, Walmart, Bloomberg, dan Instagram juga mulai memanfaatkannya untuk mengembangkan aplikasi mereka.

Flutter mungkin tidak memiliki komunitas sebesar komunitas React Native karena pembuatannya baru-baru ini.

Akan tetapi Flutter dengan cepat diadopsi oleh pengembang secara global. Perusahaan seperti Alibaba, Tencent, dan Reflectly sudah mulai menggunakannya untuk pengembangan aplikasi.

Kesimpulan

Framework React Native dan Flutter memiliki fungsi yang sama yakni dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile secara lintas platform.

React Native dan Flutter memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang bersifat mungkin subjektif dan kondisional tergantung dari kebutuhan aplikasi yang akan kita kembangkan.

Seorang developer web mungkin akan lebih menyukai React Native sebagai pilihannya karena menggunakan bahasa JavaScript yang sudah familiar untuk para developer web.

Sedangkan Flutter akan jauh lebih disukai bagi developer yang terbiasa dengan bahasa seperti Java dan C#.